Istirahat adalah unsur yang mutlak diperlukan bagi kesehatan jasmani dan mental. Kita bukan saja perlu beristirahat dari semua pekerjaan, melainkan juga mengadakan perubahan dari jenis pekerjaan yang dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Misalnya, bagi seorang pelajar, perubahan dari pekerjaan otak kepada pekerjaan fisik akan bermanfaat.
Alkitab memberikan sumber istirahat rohani. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan bela-jarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan ren-dah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Matius 11:28, 29).
ISTIRAHAT JASMANI
Hampir 1/3 hidup kita digunakan untuk tidur. Ketika tidur, baik fungsi tubuh maupun pikiran (mental) dipulihkan. Mutu tidur terbaik adalah pada jam-jam sebelum tengah malam. Untuk tidur yang terbaik, jam tidur janganlah melewati pukul 10 malam. Kita dapat tidur yang terbaik bilamana lambung kita juga beris-tirahat dari pekerjaan mencerna—paling sedikit 3 jam setelah makan.
Resep untuk Tidur yang Tenang · Kamar tidur yang tenang, gelap, berventilasi baik · Perut kosong (3 jam setelah makan) · Kegiatan fisik yang sedang sebelum tidur · Hati nurani bersih—berdamai dengan Allah |
Masalah-masalah yang timbul akibat kurang tidur ada-lah: mudah marah, daya ingat menurun, depresi, sulit konsentrasi, menurunnya kesanggupan tubuh untuk memperbaiki dan memulihkan jaringan dan organ dan mencegah penyakit.
ISTIRAHAT ROHANI
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27).
Pikiran perlu beristirahat dari dosa. “Sangat erat hubungan antara pikiran dan tubuh. Bila salah satu terpengaruh maka yang lain ikut merasakan. Kondisi pikiran mempengaruhi kesehatan jauh lebih luas dari yang disadari banyak orang. Banyak dari penyakit-penyakit yang diderita manusia adalah akibat dari depresi mental. Kesedihan, kegelisahan, rasa tidak puas, penyesalan yang dalam, rasa bersalah, ketidak-percayaan, semuanya cenderung merusak daya hidup dan mengundang kerusakan dan kematian.” E.G. White, Ministry of Healing, hlm. 241.
Sabat diciptakan sebagai hari perhentian yang khusus—hari bagi umat Tuhan menerima pemulihan jasmani, mental dan rohani sebagai berkat dari Dia. “Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya.” (Ibrani 4:4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar