Tempat dan ukuran lambung
Dalam pelajaran ini kita melanjutkan proses pencer-naan yang telah dimulai dalam mulut. Setelah makan-an dikunyah secara menyeluruh, ia masuk melalui ke-rongkongan ke dalam lambung. Ini dilakukan dengan kontraksi dinding otot kerongkongan, yang menye-babkan makanan diangkut ke dalam lambung. Di bagian atas lambung terdapat sebuah otot melingkar (sphincter), yang ketika membuka menyebabkan makanan masuk dan ketika menutup mencegah agar makanan tidak kembali ke dalam kerongkongan.
Lambung terletak di bawah rongga dada di sisi kiri perut. Lambung dilindungi oleh lima rusuk bawah. Lambung adalah seperti kantong plastik yang lentur, yang dapat mengembang dan dapat diisi hingga kira-kira lima cangkir makanan atau air.
Tugas
Tugas lambung adalah untuk mencerna protein yang dimakan. Kita belajar dari pelajaran sebelumnya bah-wa tepung dicerna di dalam mulut. Lambung melan-jutkan penghancuran tepung yang dimulai di mulut dengan air ludah, dan mulai menghancurkan protein sehingga usus halus dapat melakukan pencernaan dan penyerapan terbanyak. Sementara proses pen-cernaan berlangsung, kita akan mengetahui bagai-mana organ-organ lain mengambil bagian dalam mencerna dan menyerap beberapa jenis makanan.
Otot lambung
Lambung dikelilingi oleh otot-otot yang berposisi me-manjang, melingkar dan miring. Otot-otot ini bekerja bergelombang (waves) untuk mengaduk makanan dengan cairan lambung. Gelombang ini menjalar di seluruh lambung dengan kecepatan tiga hingga lima gelombang per menit. Di dasar lambung terdapat otot melingkar (sphincter) yang lain, yang disebut pylorus, yang mengatur pengeluaran makanan ke dalam usus kecil di mana makanan dicerna lebih lengkap.
Sedikitnya terdapat 35 juta kelenjar di dalam lambung yang mengeluarkan satu sampai dua liter cairan setiap hari untuk menghancurkan unsur-unsur protein dalam makanan. Kelenjar-kelenjar lainnya me-ngeluarkan lendir yang membentuk lapisan pelindung sehingga asam dari cairan lambung tidak merusak dinding lambung.
Keseimbangan cairan lambung
Sebagaimana telah disebutkan dalam pelajaran sebelumnya, bahwa cairan lambung hanyalah satu-satunya dari empat cairan pencernaan yang bersifat asam. Jikalau kadar keasaman cairan lambung terlalu tinggi atau terlalu rendah, ini akan menyebabkan masalah dalam lambung dan mengganggu proses pencernaan. Terlalu banyak asam dalam lambung akan menyebabkan kelenjar mendapat terlalu banyak rangsangan sehingga cairan lambung mengandung terlalu banyak asam hidroklorida (HCl). Asam ini mencerna protein, dan kalau terlalu banyak asam hidroklorida, akan mulai menyerang lambung yang terdiri atas protein. Akibatnya adalah perasaan terbakar dan rasa panas dalam perut. Kandungan asam hidroklorida terlalu tinggi juga akan menyebab-kan otot di ujung atas lambung mengendur dan menyebabkan asam dan makanan didorong ke atas melalui kerongkongan dan mulut. Cairan lambung yang normal adalah 0,2 asam hidroklorida 1%. Ketika makanan kelebihan protein, terjadi kebutuhan asam hidroklorida lebih banyak, yang meningkat sampai 0,3-0,6 asam hidroklorida 1%.
Makanan alkalin (basa)
Cara yang terpenting untuk memperbaiki terlalu banyak asam hidroklorida adalah memakan makanan dengan kandungan alkali (basa) tinggi. Semakin buruk keadaannya, semakin banyak serat yang harus dihindarkan untuk proses penyembuhan. Makanan-makanan berlemak seperti zaitun, kenari, almond, dan minyak kedelai sangat membantu. Segala jenis buah, kecuali strawberry, juga menguntungkan.
Kekurangan asam dalam lambung akan menye-babkan terhambatnya pencernaan. Ini sering disebab-kan oleh karena kelenjar-kelenjar lambung bekerja terlalu keras sehingga kelenjar-kelenjar itu mogok dan tidak menghasilkan cukup banyak asam yang diperlukan untuk pencernaan. Dalam kondisi ini, cair-an sangat diperlukan, tetapi bukan pada jam makan, karena cairan lambung sudah terlalu lemah untuk dapat bekerja secara benar. Meskipun demikian, dua ons jus jeruk nipis (lemon) atau enam ons jus jeruk besar (jeruk bali, grapefruit) atau jus nanas pada saat makan, akan membantu menambah asam hidro-klorida dalam lambung dan membantu pencernaan.
Penyebab kesulitan pencernaan
Daftar berikut ini berisikan hal-hal yang menyebabkan kesulitan dalam pencernaan:
1) Makan terlalu cepat
2) Makan berlebihan (overeating)
3) Jarak antara waktu makan terlalu dekat
4) Makan di antara jam makan (ngemil)
5) Makan di malam hari
6) Makan ketika lelah, cemas atau tertekan
7) Bumbu-bumbu masak (condiments)
8) Minuman ringan, teh, kopi, kakao
9) Roti dengan ragi segar
10) Cuka—satu sendok teh cuka menghentikan pencernaan zat tepung, menghambat pencer-naan protein
11) Makanan yang digoreng
12) Kombinasi buah-buahan dan gula
13) Kombinasi buah-buahan dan sayur-sayuran
14) Minum pada saat makan atau terlalu banyak makanan cair
Lambung adalah organ yang sangat ringkih seperti juga seluruh organ-organ yang terlibat dalam pencer-naan. Kita harus merawat dengan hati-hati agar organ-organ tersebut melakukan fungsi khususnya secara benar. Ini kemudian akan menjamin bahwa makanan yang kita makan akan dicerna dan diserap secara benar untuk memenuhi kebutuhan tubuh kita.
Berikutnya kita akan mengikuti perjalanan makanan dari dalam lambung menuju usus halus di mana pencernaan dan penyerapan terjadi paling banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar