Sabtu, 30 April 2011

KOMPRES PANAS (HEATING COMPRESS)

Kompres Panas
(Heating Compress)

Perawatan dengan kompres panas dilakukan dengan menggunakan kain basah dan dingin –yang dibungkus dengan kain kering—ke bagian tubuh, untuk mema-naskan bagian yang dirawat. Kompres ini terdiri atas dua bagian: (1) kain flanel katun basah di bagian dalam atau bahan tenun longgar lainnya sebanyak satu atau dua lapis dan (2) kain wool atau bahan tenun rapat lainnya yang kering di bagian luar. Kain bagian dalam yang basah ditempelkan langsung ke bagian permukaan kulit. Kain bagian luar yang kering diletakkan di atas kain yang basah.
Kain bagian luar harus menutupi seluruh kain yang basah untuk menyerap air dan memanaskan kompres. Setelah kompres menghangat, panas ini menyebabkan pembuluh darah di kulit mengembang. Peningkatan peredaran darah ke permukaan kulit menghilangkan kebuntuan—darah yang terkumpul—dalam jaringan-jaringan di bawah permukaan yang dirawat.

Indikasi Perawatan
Kompres panas dapat digunakan dalam keadaan berikut:
Leher : amandel (tonsilitas), radang tekak,  radang tenggorokan, sakit telinga
Sendi : sakit dan bengkak karena arthritis, demam rematik, trauma
Dada : batuk karena pilek atau flu, bronkitis, pneu-monia, batuk karena sesak  nafas pada anak-anak, batuk rejan, asthma
Perut : susah buang air, hepatitis, bengkak pada perut besar dan kecil, mual pada kehamilan, sakit perut (kolik), susah tidur, keadaan cemas
Kaki   :  indikasi sama pada rendaman air kaki panas.


Pencegahan Perawatan
·       Jangan menggunakan kompres basah dan dingin jikalau pasien tidak cukup kuat (bertenaga) untuk memanaskannya; sebagai gantinya, gunakan kompres kesehatan atau kompres kering.
·       Jangan mengencangkan kompres sehingga pasien merasa tidak nyaman atau mengganggu aliran darah ke bagian yang dirawat.
Peralatan yang Dibutuhkan
·          Kain yang lebar untuk bagian dalam yang menu-tupi bagian yang dirawat dan cukup panjang untuk diselimutkan sekeliling bagian tubuh.
·          Kain yang lebih lebar untuk bagian luar dengan selisih 1-2 cm pada setiap sisinya.
·          Peniti untuk menjepit bagian luar kompres

Cara Perawatan
1.       Persiapan Perawatan
·          Jaga agar ruangan tetap hangat, hindari hembus-an angin atau kipas. Pasien harus hangat sebelum diberi kompres. (jika perlu, mandi dengan air panas untuk menghangatkan tubuh).
·          Jelaskan kepada pasien bahwa kompres akan terasa dingin untuk pertama kali, tetapi akan segera menghangat.

2.       Perawatan
·       Basahi kain untuk bagian dalam di air dingin; peras semua sisa air.
·       Segera letakkan kain yang basah ke bagian tubuh yang dirawat.
·       Segera tutupi kain basah ini dengan kain kering. Beri peniti agar letak kain tidak bergeser. Periksa kain basah setelah 30 menit apakah sudah menghangat.
·       Kain basah yang dingin dapat diganti dengan kain kompres kesehatan yang kering. Buat kain kompres dengan memberi salep kesehatan di bagian dalam kain kering tersebut.
·       Biarkan kain kompres selama beberapa jam atau semalam. Jika  dibiarkan semalam, kompres akan mengering di pagi hari.
3.    Akhir Perawatan
·       Di pagi hari, lepaskan kompres dan segera gosok bagian yang dirawat dengan kain lap basah.
·       Keringkan bagian itu dengan baik. Jaga agar pasien tetap hangat dan nyaman.

Cara-cara Perawatan Alternatif

Leher     
Kain basah dan dingin untuk bagian dalam dapat diganti dengan ramuan bubuk arang. Untuk sakit telinga, gunakan kompres panas sampai ke dekat telinga. Di atas telinga, dapat diberi setengah siung bawang merah yang telah dikukus dan dibungkus dengan kain.


Persendian
Kain basah dan dingin untuk bagian dalam dapat digantikan dengan ramuan bubuk arang atau ramuan dari kentang atau kubis yang diparut kasar.

Dada
Lihat ilustrasi prosedur perawatan kompress panas dan dingin (hlm. 72) untuk cara menggunakan kompres panas ke bagian dada. Kain basah dan dingin untuk bagian dalam dapat digantikan dengan ramuan bawang merah kukus atau diparut kasar.

Perut
Letakkan kain kering untuk bagian luar di tempat tidur. Letakkan kain basah di atas kain kering. Minta pasien berbaring dengan bagian tulang pinggul pasien ada di atas bagian ujung bawah kain. Bungkuslah pasien sekeliling perut. Kain bagian dalam dapat digantikan dengan ramuan bubuk arang.

Kaki
Sebelum naik ke tempat tidur, pakai kaus kaki katun yang tipis dan basah. Lalu, bungkus dengan menge-nakan kaus kaki wool kering. Kaki harus hangat sebelum dirawat!

KOMPRES PANAS UNTUK LEHER DAN SIKUT
                      

KOMPRES PANAS UNTUK DADA

1.    Bungkus dada dengan kain flanel lembab dan sejuk. Pakaian dalam tanpa lengan juga dapat digunakan.
2.    Tutup seluruh kompres lembab dengan kain tenun ketat atau wool kering. Hindari kontak dengan udara dengan memberi peniti pada kain bagian luar agar kain tetap di tempatnya.
3.    Gunakan kompres untuk bagian leher.
4.    Tutupilah seluruh dada dan lengan dengan jaket hangat berlengan panjang.

Keterangan gambar dihalaman berikut :
           


Ringkasan aksi dingin primer dan sekunder
Kombinasi kontraksi karena dingin, dan efek dari panas yang lama terhadap bagian tubuh ditempat lain, dapat bermanfaat dalam keadaan :
1.       Rendam air panas dikaki dan kain dingin di dahi untuk sakit kepala karena adanya penyumbatan (congestive headache)
2.       Hot hip and leg pack (gbr.B) : kompres panas pada seluruh kaki sampai pinggang (dari telapak kaki, betis, paha, pinggul) dikombinasi dengan kantong es ke bagian depan dibawah perut (pubic) untuk penyakit-penyakit infeksi akut dari organ pada bagian dalam dari pinggul. (sebuah botol air panas diletakkan dikaki bawah dan sebuah botol air panas diantara batang kaki atau dibawah paha)

** Aplikasi dingin mempunyai efek terbesar pada organ yang paling dekat, namun efek jarak jauh juga berguna.

Aksi dingin primer (primary actions of cold) :
1.        Dingin setempat, kontraksi singkat pada kulit dengan dilatasi pada bagian dalam.
2.        Pucat di kulit disebabkan berkurangnya aliran darah (tekanan darah segera turun 6-11 mm Hg)
3.        Kulit berbintik-bintik kasar
           
           


Hubungan refleksif. Terdapat hubungan refleksif anta-ra kulit pada berbagai bagian tubuh dan pembuluh da-rah di beberapa bagian organ tubuh pada bagian ujung-ujung bagian tubuh. Dengan mempertahankan suhu tangan dan kaki, maka peredaran darah di bagi-an pelvis, dada dan kepala (khususnya selaput lendir pada jalan pernafasan bagian atas, hidung, tenggorok-an, bronkhial dan otak) dapat dipengaruhi oleh (a) dan (b). Kaki memiliki hubungan refleksif dengan kandung kemih, prostat dan testis pada pria dan dengan uterus, tuba, ovarium, dan vagina pada wanita(c). Kulit pada permukaan sternum (tulang tengah dada) berhubung-an secara refleksif dengan  ginjal (d). Dingin pada wajah menyebabkan pembuluh darah otak berkontrak-si (e). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar