Rabu, 27 April 2011

USUS HALUS




Usus halus
Mari kita lanjutkan pelajaran tentang sistem pen-cernaan. Sekarang kita mengikuti makanan yang keluar dari lambung menuju usus halus. Usus halus pada orang dewasa rata-rata berukuran sepanjang 21-22 kaki (sekitar 7 meter). Usus ini melingkar dan melipat sehingga cukup mengisi perut bagian bawah. Bagian pertama dari usus halus, kira-kira sepanjang satu kaki dan berbentuk C, disebut usus dua belas jari (duodenum). Bagian tengah disebut jejenum, dan bagian terakhir disebut ileum.

Pylorus, otot melingkar (sphincter)
Antara lambung dan usus dua belas jari terdapat sebuah otot melingkar (sphincter) yang disebut pylorus. Ini adalah kata Yunani yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘penjaga pintu.’ Pylorus memeriksa makanan yang dicerna dalam lambung dan pada rentang waktu yang tepat mengizinkan makanan yang telah disiapkan masuk ke dalam usus halus untuk dicerna seluruhnya. Ketika lambung kosong, pintu ini tetap terbuka. Air atau cairan lain yang bersuhu tubuh atau dekat dengan suhu tubuh akan masuk langsung ke dalam usus halus.
Ketika proses pencernaan dimulai dengan me-ngunyah makanan. Cairan-cairan lambung dikeluar-kan ke dalam lambung. Cairan-cairan ini menyentuh pylorus yang menyebabkan pylorus membuka dan menutup. Pintu ini harus tetap tertutup agar makanan tetap ada di dalam lambung sampai makanan itu cukup dicerna dan siap dikirim ke dalam usus halus. Baru setelah cairan-cairan dalam lambung yang bersifat asam telah dinetralkan oleh cairan empedu alkalin dan cairan pankreas, maka pylorus mengendor dan mengizinkan makanan masuk. Melalui metode ini, hanya makanan dalam jumlah kecil yang diizinkan masuk ke dalam usus halus pada saat tertentu. Di sini terjadi penyelesaian dan penyempurnaan pekerjaan pencernaan makanan.

Masalah karena keasaman tak seimbang
Dalam pelajaran sebelumnya, kita mengetahui masa-lah yang timbul dalam lambung akibat terlalu banyak atau terlalu sedikit asam. Keadaan ini juga berpe-ngaruh kepada pylorus dan mengganggu usus halus. Jikalau terlalu banyak asam, pylorus akan berkon-traksi begitu kencang sehingga makanan tidak dapat masuk ke dalam usus dua belas jari. Makanan yang tertahan dalam lambung ini mendorong kelenjar lambung untuk mengeluarkan lebih banyak asam. Ini kemudian akan menyebabkan gerakan otot lambung menjadi lebih keras dan asam didorong melalui kerongkongan ke mulut. Sebaliknya, ketika kurang banyak cairan asam dalam lambung, pylorus akan te-tap terbuka dan makanan melewati lambung sebelum pencernaan terjadi. Akibatnya, pencernaan dalam usus halus menjadi terhambat. Seringkali, ketika ini terjadi, gerakan perut akan terjadi dalam waktu 30 menit setelah makanan, mengeluarkan makanan yang baru saja dimakan.

Cairan-cairan pencernaan
Hati dan pankreas mengeluarkan cairan pencernaan ke dalam usus dua belas jari melalui saluran empedu. Pankreas menuangkan setengah hingga satu liter cairan ke dalam usus dua belas jari setiap hari. Hati menghasilkan cairan hijau pekat yang disebut cairan empedu yang membantu mencerna lemak dengan melarutkannya dalam air. Kita akan mempelajari hati, pankreas dan kantong empedu secara lebih lengkap dalam pelajaran selanjutnya. Usus dua belas jari me-lewatkan makanan ke bagian usus halus berikutnya. Dua bagian terakhir dalam usus halus memiliki jutaan kelenjar pada dinding-dindingnya yang mengeluarkan sekitar dua setengah liter cairan pencernaan setiap hari untuk membantu pencernaan.

Villi
Dinding-dinding usus halus memiliki sekitar lima juta villi (kalau satu disebut villus). Villi tersebut, berupa tonjolan-tonjolan seperti jari-jari kecil, menyerap sari makanan dari campuran seperti sup dalam usus yang kemudian dikirim oleh darah ke seluruh tubuh. Dalam setiap villus, terdapat jaringan pembuluh kapiler. Asam amino dan gula sederhana melewati dinding-dinding villi ke dalam pembuluh-pembuluh kapiler. Terdapat juga pembuluh-pembuluh lifa di dalam setiap villus yang menyerap zat makanan berlemak. Villi harus dijaga supaya tetap dalam kondisi siap kerja agar penyerapan makanan untuk tubuh berlang-sung. Villi dapat tersumbat karena terlalu banyak kon-sentrasi protein. Begitu pula, minyak mineral tidak da-pat diserap karena bersifat pelumas dan melapisi villi sehingga tidak dapat menyerap makanan ke dalam darah. Villi tersebut begitu kecil sehingga satu villus hanya dapat menyerap satu ons cairan dalam 60 ta-hun. Bersama-sama, villi berfungsi secara benar me-nyerap makanan sekitar tiga liter cairan dalam sehari.
Selulosa
Ketika sari makanan diserap ke dalam villi, yang tersisa dari makanan berupa selulosa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Selulosa melewati usus halus masuk ke dalam usus besar atau colon, di sini selulosa bercampur dengan unsur sampah lain-nya yang dibuang oleh darah ke dalam usus besar, lalu dikeluarkan dari dalam tubuh. Kita akan melanjutkan pelajaran tentang sistem pencernaan dalam pelajaran selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar